The Amazing IDF2020: Program dan Jadwal
IDF2020.Zip DAYA: CARI CAYA
Indonesian Dance Festival, sebuah event dua tahunan yang juga menjadi festival pertunjukan tari international kebanggaan Indonesia akan digelar November 2020 ini. Dalam situasi pandemi yang sungguh tidak menguntungkan, bahkan sangat melemahkan dinamika seni pertunjukan di seluruh dunia, IDF tetap mencoba tegar dan tetap bekerja. IDF dengan seluruh tim, support dan seniman-seniman yang bekerja bersama, berusaha keras mengumpulkan Daya yang ada, dan mencari cara agar seni tetap menjaga perannya dalam kehidupan manusia.
IDF2020.zip merespon pandemi dengan menyuguhkan program yang singkat dan padat tetapi mendalam dari berbagai pengalaman tari kontemporer Indonesia dan dunia, untuk dinikmati, direfleksikan dan membahas fenomena dan tantangan hari ini. Dengan DAYA: Cari Cara, IDF bersama para seniman menciptakan kembali bahasa-bahasa koreografi di masa “New Normal”. “Normal” adalah sebuah pertanyaan, dan dengan setiap hari yang baru, dengan setiap gerakan baru, kita bisa menciptakan berbagai lapisan kemungkinan untuk terus berdaya bersama.
Selama 7-14 November 2020, IDF format virtual ini akan menampilan berbagai program baik itu pertunjukan, lokakarya maupun diskusi/seminar yang digelar secara online melalui saluran streaming youtube Indonesian Dance Festival.
“NOTE: Seluruh rangkaian IDF disiarkan melalui akun YOUTUBE yang dibatasi sehingga penonton perlu melakukan registrasi lebih dahulu melalui link : https://www.loket.com/event/idf2020
PROGRAM dan JADWAL
PERTUNJUKAN
1’59 Project Indonesia | EUN ME AHN (Korea Selatan)
1’59 Project Indonesia merupakan pertunjukan dance-on- film yang semarak, karya koreografer Korea Selatan Eun- Me Ahn. 50 pegiat tari Indonesia segala lapisan, mulai dari milenial sampai baby boomers, dari amatir ke profesional, dari yang mengejutkan sampai yang luar biasa, akan menjadi bagian rangkaian pertunjukan mini kaya warna ini, refleksi dari kompleksitas dan keberagaman sosial Indonesia.
Sabtu, 7 November 2020, Pukul 20:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Sila | HARI GHULUR
Sila merupakan karya work-in-progress yang digubah Hari Ghulur dari posisi duduk bersila sembari melantunkan pujian pada tuhan, ritual tradisi dan keagamaan terutama yang ia ambil dari Madura, menjadi sebuah platform koreografi. Sila adalah ikhtiar mencapai puncak emosi dan spiritual namun dengan posisi tubuh menempel pada tanah dan membumi.
Minggu, 8 November 2020, Pukul 20:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
#SKJ2020 | GYMNASTIK EMPORIUM
#SKJ2020 (Senam Keragaman Jasmani 2020) adalah pembacaan ulang terhadap Senam Kesehatan Jasmani, program pemerintah dari 1970-an sampai 1990-an untuk pelajar dan pegawai negeri. Garapan Gymnastik Emporium ini merupakan produksi karya yang berdiri di antara seni tari dan gerak senam.
Rabu, 11 November 2020 Pukul 19:30 WIB
Kamis, 12 November 2020 Pukul 14:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Pemenang Gymnastik Partisipatori
Tampilan dua pemenang lomba Gymnastik Partisipatori yang diadakan bersama kolektif Gymnastik Emporium, pencipta karya #SKJ2020. Lomba ini menitikberatkan pada kreativitas yang ditawarkan, yang mempertanyakan batasan antara senam dan tari.
Rabu, 11 November 2020 Pukul 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Li Tu Tu | AYU PERMATASARI
Li Tu Tu adalah hasil tinjauan kritis terhadap konsep tunggu tubang dalam suku Semedo. Bagaimana posisi dan peran anak perempuan pertama yang berperan mengatur dan menjaga harta warisan keluarga, terutama dalam konteks hari ini. Dengan bertolak dari permainan piring tari kuadai, karya koreografi Ayu Permata Sari ini akan tampil dengan format yang memungkinkan beragam interpretasi, sesuai dengan pengalaman masing-masing penonton.
Sabtu, 14 November 2020 Pukul 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
KAMPANA PERFORMANCE
Kampana adalah bentuk mutakhir dari program pemberdayaan seniman tari muda, yang telah dimulai Indonesian Dance Festival sejak pertama kali berdiri pada 1992. Keberadaan program ini dari masa ke masa dengan berbagai format dan penamaan menunjukkan bahwa IDF juga hadir sebagai ruang inkubatoris, sebuah upaya memberi akses untuk seniman tari muda dalam mengembangkan gagasan dan praktik kepenariannya. Dengan durasi yang panjang, para koreografer terpilih memperoleh workshop kepenarian, riset artistik, kritik tari, dan diskusi intensif dengan para kurator, untuk kemudian diaplikasikan pada karya masing-masing. Program Kampana Performance di IDF2020.Zip akan menampilkan:
The Other Half | PURI SENJA
The Other Half adalah hasil penelusuran Puri Senja terhadap memori tubuhnya. Bagaimana trauma akibat pelecehan seksual dan berbagai bentuk perlakuan seksis lainnya menubuh dalam gesture. Di sisi lain, karya ini juga terus mencari format penyampaiannya pada khalayak, terutama akibat pandemi, dengan cara mencari berbagai kemungkinan sinematografis.
Minggu, 8 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Virtual WAY (Who Are You) | EYI LESAR
Virtual WAY (WhoAreYou) adalah hasil refleksi Eyi Lesar tentang konflik horizontal yang beralih ke jagad maya. Bagaimana persekusi & kebencian yang dilatari perbedaan agama, suku, bahkan orientasi seksual semakin sulit dibendung akibat hilangnya keutuhan dan keakuratan informasi. Selain membahasakan tatapan yang tidak utuh melalui kerja kamera dan interaksi tubuh penari, karya ini juga menubuhkan teror, ketakutan, dan kecemasan sebagai konsekuensi dari persekusi dan alienasi massa.
Senin, 9 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Re-reading Impact | IRFAN SETIAWAN
Re-reading Impact karya Irfan Setiawan akan mengeksplorasi kontras dari berbagai jenis benturan, baik yang disebabkan oleh pilihan individu, kerumunan massa, sampai pandemic COVID- 19, sekaligus juga berupaya menelusuri asal-usul benturan tersebut, mendedahkan konsekuensinya, dan mencampur-aduk perasaan kita ketika menanti benturan lain datang dengan suara yang lebih keras.
Selasa, 10 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
KAMPANA TRAJECTORY
PURI SENJA
Puri Senja akan merunut karier kepenariannya sejak awal, dari SMA sampai ia masuk pada wacana memori dan tubuh. Wacana yang menghubungkan bagiamana pelecehan & kekerasan seksual masa lalu membekas pada gejala ketubuhan hari ini, yang sedang ia garap dalam karya The Other Half. Dengarkan cerita Puri Senja tentang pengalaman personalnya yang menubuh pada garapan mutakhirnya tersebut.
Minggu, 8 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
GEEG DIAZ
Gege menyusun pembacaan ulang terhadap jejak kekaryaan dan ketubuhan tarinya yang berada dalam dimensi pertemuan antara tradisi dan modernitas. Alih-alih menempatkan tradisi & modernitas dalam antagonisme, Gege justru menjadikan keduanya sebagai dua hal yang dialogis. Karya koreografi Gege yang berjudul Rufus menunjukkan bagaimana tradisi Flores dan realitas modern dapat hidup dan bersinergi di dalam dirinya sebagai sebuah entitas.
Minggu, 8 November 2020 Pukul 16:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
EYI LESAR
Eyi Lesar akan menuturkan bagaimana kisah kepenariannya yang dipengaruhi oleh refleksi spiritual atas konteks sosial Indonesia hari ini. Ia juga akan menceritakan penemuan kembali dirinya melalui proses penciptaan karya, terutama yang ia lakukan dalam Kampana IDF 2020.
Senin, 9 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
ANIS HARLIANI
Dengarkan cerita Anis Harliani tentang pengalamannya mengikuti sejumlah lokakarya tari nasional dan internasional. Bagaimana masing-masing program tersebut membubuhkan jejak pada karyanya. Selain itu, Anis Harliani juga akan membentangkan konsep tubuh ideal dalam persepsi gender yang sedang ia kemabngkan dalam program Kampana IDF 2020.
Senin, 9 November 2020 Pukul 16:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
EKA WAHYUNI
Video ini menjadi susunan sketsa gagasan proyek terbaru Eka berjudul The Enchantment of Tari Gong yang dieksplorasi melalui pendekatan budaya media digital. Video dipahami Eka bukan sekedar teknologi untuk merekam dan memindahkan dokumentasi proses dan karyanya ke dalam format presentasi virtual, tetapi medium artistik. Mengalami video bagi Eka nyaris mirip dengan ketika ia menelusuri sejarah tari gong melalui potongan-potongan artefak, gerak, dan ingatan, di mana jarak, pengaturan fokus, dan distorsi berkelindan di dalamnya.
Selasa, 10 November 2020 Pukul 16:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
IRFAN SETIAWAN
Irfan Setiawan akan membentangkan perjalanan berkaryanya yang memiliki benang merah dengan identitas. Bagaimana ia selalu merasa ditarik untuk “pulang” di satu sisi, namun juga sekaligus merefleksikan identitas barunya yang dipengaruhi oleh proses bertahun-tahun merantau di Jakarta. Dua kutub antara kampung halaman dan perantauan tersebut tarik-menarik dalam karyanya.
Selasa, 10 November 2020 Pukul 14:00 dan 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
CONVERSATION
Sesi 1: Presence – Where Are We Now?
Bagaimana memaknai ketakhadiran ini menjadi sebuah kehadiran baru? Jika representasi ketubuhan beserta pengalamannya bisa dimediasi melalui teknologi digital dengan berbagai bentuk, apakah kita masih memandang tubuh sebagai sesuatu yang dengan pengalaman sebelum kehadiran fisik tergantikan dalam ruang virtual? Bisakah seni pertunjukan memainkan lagi peran sebagai fasilitator katarsis dalam jagad maya tersebut?
Dalam diskusi ini kita akan mengetengahkan soal perubahan substansi kehadiran fisik dan kehadiran virtual, serta bagaimana media digital menjadi arena bermain baru dalam interaksi sosial dan kesenian kita hari ini.
Pembicara Kunci: Ayu Utami – Penulis Indonesia
Moderator: Linda Mayasari – Kurator IDF2020.zip & Rebecca Kezia – Kurator IDF2020.zip
Penanggap:
Melanie Lane – Koreografer Australia
Eko Supriyanto – Koreografer Indonesia
Kamis, 12 November 2020 Pukul 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Sesi 2: Resilience as Part of Our Blueprint
Melalui percakapan ini, kita akan melihat kemungkinan hubungan spesies— khususnya manusia—dengan semesta secara lebih holistik, baik secara transendental maupun fisikal, yang telah mengilhami proses penciptaan seni dari masa ke masa.
Jika kita memutar haluan cara pandang, alih-alih melihatnya sebagai ancaman semata dan berupaya memutus keterhubungan antara manusia dengan virus, apakah ada kemungkinan untuk justru belajar dari pandemi? Demi mengungkap bagaimana sejatinya hubungan spesies manusia dengan mikroba, virus, dan alam.
Pembicara Kuci: Prof. Pratiwi Sudarmono – Profesor Mikrobiologi Indonesia
Moderator: Arco Renz – Kurator IDF2020.Zip & Nia Agustina – Kurator IDF2020zip
Penanggap:
Olé Khamchanla – Koreografer Laos
Josh Marcy – Koreografer Indonesia
Gisèle Vienne – Koreografer Prancis
Jumat, 13 November 2020 Pukul 19:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
Closing of IDF2020.zip DAYA: Cari Cara
Seremoni penutupan IDF2020.zip DAYA: Cari Cara setelah berbagi kebersamaan selama delapan hari berfestival. Terdiri dari beberapa sambutan, mulai dari tim Indonesian Dance Festival, para pendukung, sampai teman-teman tari dari seluruh Indonesia dan dunia. Penampilan perdana daring karya Li Tu Tu oleh Ayu Permata Sari (Indonesia) akan menutup perhelatan IDF2020.zip DAYA: Cari Cara.
Sabtu, 14 November 2020 Pukul 20:00 WIB
YouTube: Indonesian Dance Festival
“NOTE: Seluruh rangkaian IDF disiarkan melalui akun YOUTUBE yang dibatasi sehingga penonton perlu melakukan registrasi lebih dahulu melalui link : https://www.loket.com/event/idf2020
TENTANG IDF
Indonesian Dance Festival (IDF) adalah sebuah festival tari kontemporer berskala internasional yang dilaksanakan secara bi- annual dan konsisten digelar sejak tahun 1992. Berangkat dari keresahan dengan terhentinya program Penata Tari Muda pada tahun 1987, yang digagas Komite Seni Tari Dewan Kesenian Jakarta, beberapa tokoh tari seperti Sal Murgiyanto, Maria Darmaningsih, Nungki Kusumastuti, Melina Surya Dewi, Dedy Lutan, dan Tom Ibnur menginisiasi sebuah wadah seni tari di tahun 1992 yang diberi nama Indonesian Dance Festival (IDF).
IDF telah menjadi platform untuk mengembangkan ekosistem tari kontemporer & pembinaaan koreografer muda Indonesia untuk siap terjun di skala internasional. Dengan berbagai jaringan internasional yang berhasil dibangun IDF, pada setiap festival selalu hadir para direktur festival dan produser dari berbagai negara guna melakukan pencarian bakat dari Indonesia yang siap berkarir secara internasional.Tujuan dari IDF terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu Edukasi, Preservasi, dan Pengembangan.
TUJUAN IDF
- EDUKASI | Sebagai wadah pengenalan, ruang belajar, dan sumber informasi dan basis data seni tari kontemporer
- PRESERVASI| Menjadikan seni tari kontemporer yang berlandaskan tradisi sebagai wahana perlindungan dan penguatan identitas kebudayaan Indonesia.
- PROMOSI | Ajang promosi koreografer senior dan muda, dan hub pertemuan ekosistem tari kontemporer di Indonesia dan dunia
Tim Pengarah
MARIA DARMANINGSIH.
Sebagai salah satu penggagas IDF sejak awal, ia sempat menjabat sebagai Direktur di tahun 2010, 2012 dan 2014. Maria memperoleh gelar Master of Education dari University of Lethbridge,dariniversity of Lethbridge, Alberta, Canada, dan hingga sekarang mengajar di Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta. Ia juga masih aktif sebagai penari di grup Padnecwara dan memimpin Ardhanari Performing Arts Studio and Management yang ia dirikan tahun 1982.
NUNGKI KUSUMASTUTI.
Kelahiran Banda Aceh, ia menempuh pendidikan D3 Penataan Tari di Institut Kesenian Jakarta, melanjutkan jenjang S2 Jurusan Antropologi dan meraih gelar Doktor di Universitas Indonesia di tahun Salah satu penggagas IDF di tahun 1992, ia pernah menjabat sebagai Direktur di tahun 2004, 2006 dan 2008. Selain menari, Nungki juga piawai dalam akting dan membintangi beberapa karya layar lebar dan layar kaca.
MELINA SURYA DEWI.
Merupakan salah satu penggagas IDF di tahun 1992, Ia memperoleh gelar akhir Doktor dari Universitas Negeri Jakarta. Kini mengajar di Fakultas Seni Pertunjukan dan Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta, dan juga aktif sebagai ahli Play/Arts Therapist yang memiliki sertifikasi dalam dalam bidang tersebut.
PARA KURATOR
ARCO RENZ – Belgia
Arco Renz adalah direktur artistik di kelompok tari Kobalt Works yang berbasis di Brussel, menciptakan koreografi di Eropa dan Asia. Setelah hubungan artistik yang berkelanjutan dengan IDF sebagai koreografer dan penari sejak 2006, Ia bergabung dengan tim kuratorial untuk edisi 2018 & 2020. Sebagai koreografer, sutradara, penari, kurator, dramaturge atau tutor, ia terlibat dalam proyek yang sangat berbeda di berbagai tempat seperti Indonesia, Kamboja, Vietnam, Filipina, Laos, Singapura, Taiwan, Korea, dan Jepang.
AGNESIA LINDA MAYASARI – Indonesia
Linda Mayasari adalah Direktur Cemeti – Institut Seni dan Masyarakat, sejak 2010, serta anggota kurator asosiasi untuk Indonesian Dance Festival. Saat ini dia sedang menyelesaikan program Magister Kajian Budaya di Universitas Sanata Dharma, sambil melakukan penelitian pribadi dan menulis menjelajahi persimpangan seni, politik dan pasca kolonialisme dalam konteks budaya dan sejarah Indonesia. Sebelumnya, Ia pernah bekerja sebagai manajer program di Yayasan Bagong Kussudiardja (2008 -2010), sebuah ruang seni pertunjukan di Yogyakarta, dan pernah menjadi anggota Teater Gandrik (2009 – 2015).
NIA AGUSTINA – Indonesia
Nia Agustina lahir di Jawa Tengah dan saat ini tinggal di Yogyakarta. Dia mendirikan Paradance Platform pada 2015, sejak itu dia aktif dalam membina praktisi tari muda Indonesia. Sejak 2017, ia menjalankan gelaran.id, sebuah situs web seni pertunjukan dan kritik seni pertunjukan bersama suaminya Ahmad Jalidu. Nia Agustina dulu terpilih untuk Program Beasiswa Asia Japan Foundation Asia Center (Februari – Maret 2020), di mana dia meneliti praktisi tari muda & platformnya di Jepang. Ia akan melanjutkan penelitian itu dalam konteks Asia Tenggara.
REBECCA KEZIA – Indonesia
Rebecca Kezia lulusan Universitas Indonesia, jurusan Sastra Indonesia. Ia bekerja sebagai program manajemen seni dan peneliti untuk seni pertunjukan. Dia bergabung dalam program Akademi Kurator oleh Theatreworks dengan Ong Keng Sen di Singapura. Saat ini Rebeca bekerja sebagai co-kurator di Indonesian Dance Festival, manajer program pendidikan dan gagasan di Salihara Arts Center, dan baru-baru ini bergabung dengan komite teater Dewan Kesenian Jakarta.
MANAJER PROGRAM
RATRI ANINDYAJATI
Kelahiran Jakarta, Ratri menempuh pendidikan S1 jurusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan. Di tahun 2017 meraih gelar Master of Fine Arts in Creative Producing and Management dari Fakultas Seni Teater di California Institute of the Arts, Los Angeles, Amerika Serikat. Sebagai Manajer Program untuk Indonesian Dance Festival, ia juga bekerja sebagai produser seni independen untuk tari, teater, dan film independen.
Indonesian Dance Festival
Wisma Nugraha
Jl. Raden Saleh No.6 Jakarta Pusat 10430
Narahubung:
Ratri Anindyajati
Whatsapp: +12134446284
Phone: +629111919877
email: program@indonesiandancefestival.id
IDF 2020 didukung oleh :
SPONSOR :
- Bakti Budaya Djarum FOundation
- Le Minerale
- Toyota
- Blue Band
- Fiber Creme
- Berkins Cofee Roasters
PARTNER :
- Loket.com
- Gotix
- Studio Hanafi
- Dialogue
- Cemeti Institute for Art and Society
- Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta
- EKI (Eksotika Karmawibhangga Indonesia)
- PemProv DKI
- Institut Francais Indonesia (IFI)
- Istituto Italialo di Kultura
- British Council
- Goethe Institut
MEDIA PARTNER:
- Detikcom
- Metro TV
- Media Indonesia
- Medcom.id
- Tempo.co
- Magdalene.co
- KBR
- Kompas
- Greatmind
- FemaleDigest
Comunity PARTNER
- Gelaran.id
- Paradance Platform
- Sanggar Tari Mutiara Minang
- KIG Dance Company
- Seblaka Sesutane
- Indonesia Art MOvement
- Sawung Dance Studio
- Ayodya Pala
- Dewan Kebudayaan dan Kesenian Daerah Kalimantan Tengah
- PDM