Erang | Teater Sandilara
Erang adalah suara kemanusian yang mengantarai hidup dan mati, mati dan hidup. Jeritan spontan yang mengiringi kelahiran dan kematian.
Erang adalah sandiwara gelap mengenai perang, Gelap yang apakah akan tercitra dalam pertunjukannya sebagai noir atau satir, masih menjadi misteri hingga saat ini.
Perang yang bersifat darurat menjadi latar cerita dalam sandiwara gelap ini. Dan kedaruratan itu pula yang coba diolah menjadi semacam estetika pertunjukan. Apakah dalam “darurat” masih perlu kita memoles kehalusan ungkapan, kostum, dan make up? Sementara alur cerita terus menyeret dan menjerembabkan aktor-aktor dalam sandiwara ini untuk memerankan berbagai muka guna bertahan hidup.
Yang jelas, sandiwara ini tak ingin menampakkan perang sebagai ilusi kepahlawan, sebagai epos, sebagai tema yang gagah dan keren layaknya film dan sastra propaganda perang.
Ada urgensi yang kemudian disepakati dalam darurat ini, bahwa cerita gelap tentang perang ini harus berjalan dan sampai pada satu titik terang: bahwa perang adalah kekonyolan bagi pelakunya, adalah bisnis bagi para pemodalnya, dan tragedi bagi para korbannya.
Dan semacam inilah wajah Sandilara di tahun 2025 ini. Anda sekalian dapat menyaksikannya pada:
5 Oktober 2025 – Solo, Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah. Contact person: 0851 2992 4924


