Kontemplasi dalam Isolasi dan Emosi di Paradance ke-19
oleh : Dinu Imansyah* Detak metronome yang lirih berusaha menyesaki ruang Balai Budaya Minomartani yang malam itu dijejali ratusan penonton.
Baca Selengkapnyaoleh : Dinu Imansyah* Detak metronome yang lirih berusaha menyesaki ruang Balai Budaya Minomartani yang malam itu dijejali ratusan penonton.
Baca Selengkapnyaoleh : M Dinu Imansyah Sebaris lampu sorot dari sisi kiri atas panggung memapar lantai sisi kanan panggung sehingga membentuk
Baca SelengkapnyaOleh : Dinu Imansyah Lima orang penari mungil menjinjing kayu berwarna merah berbentuk seperti gerbang kerajaan Tionghoa. Kelima penari mungil
Baca Selengkapnyaoleh : M. Dinu Imansyah *. Malam di Jogja yang tak pernah hening berjibaku dengan rintik hujan yang sedari sore
Baca Selengkapnyaoleh : M Dinu Imansyah * Sally Dansgezeschap Maastricht mementaskan empat repertoire dalam tajuk “Skyline” di Pendhopo Art Space, Yogykarta.
Baca Selengkapnyaoleh : Dinu Imansyah* Seorang pemuda berbaring di sisi kanan panggung dengan lampu yang menyorot tubuhnya dari sisi atas-belakang
Baca SelengkapnyaOleh: Fariq Alfaruqi* “Pencarian ingatan tubuh Asia-Eropa” merupakan wacana yang dibawa oleh Gerard Mosterd ke atas panggung Kaba Festival 4.
Baca Selengkapnya