fbpx
Kamis, April 18, 2024
BERITA

Amanat Hari Tari Sedunia (World Dance Day) 2018 Asia Pasifik

Dicanangkan oleh Komisi Tari dari International Theatre Institute pada 1982, kita semua merayakan Hari Tari Sedunia (World Dance Day) setiap tanggal 29 April. Tanggal ini diambil dari hari lahir Jean Georges Nouverre (Perancis) seorang maestro koreografi ballet yang revolusioner. Setiap tahun pula, ITI melalui komisi tarinya, mengundang maestro-maestro tari berbagai belahan dunia untuk menuliskan amanat hari tari dunia mewakili wilayah/regional masing-masing. Tahun 2018 ini, 5 tokoh tari kelas dunia terpilih untuk menuliskan amanat yaitu : Salia Sanou (Burkina Faso – Afrika), Georgette Gebara (Lebanon – Jazirah Arab), Ohad Naharin (Israel – Eropa), Marianela Boan (Kuba – Amerika) dan Willy Tsao (Tiongkok – Asia Pasifik).

Berikut adalah isi amanat Willy Tsao yang dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Eka Wahyuni.

Pesan Hari Tari Dunia 2018 – Asia Pasifik

Willy Tsao – Hong Kong, China

Pendiri/Direktur Artistik City Contemporary Dance Company dan BeijingDance

Teruntuk  teman-teman dari komunitas tari internasional,

Dunia tampaknya sekarang sedang berada pada kondisi ketidakpuasan dan mengalami masalah yang tidak ada  habisnya. Kita telah menyaksikan, terutama beberapa tahun  belakangan ini, gencarnya konflik antar  negara, ras dan budaya. Sebagai praktisi tari, aku tidak bisa melakukan apa-apa kecuali membayangkan jika seni barangkali bisa menjadi semacam penangkal untuk mencegah atau menangkis beberapa permasalahan yang sedang mengancam perdamaian dan harmoni dunia.

Aku telah mengembangkan seni tari di Cina sejak akhir 1980-an, mencoba untuk meyakinkan masyarakat luas bahwa tari, terutama tari kontemporer, sangat penting untuk perkembangan suatu negara. Aku percaya bahwa 3 aspek penting yang menjadi ciri pada tari kontemporer – ekspresi individu, ide-ide inovatif dan kajian tentang kondisi manusia, berfungsi sebagai dasar dari sistem nilai dimana Cina modern akan terus tumbuh dan berkembang.

BACA JUGA:  Kami Bu-Ta, Karya Terbaru APDC 2017

Dalam mencari keunggulan tari kontemporer, kita menghormati ekspresi individu, oleh karena itulah, kita belajar  untuk menghargai opini dan keberagaman yang berbeda. Kita menghargai pencarian ide-ide yang inovatif, oleh karena itu, kita menerima perubahan dan bersedia untuk beradaptasi dengan cara  hidup yang baru. Kita menghargai kebutuhan untuk memahami kejadian dan permasalahan saat ini sebagai cara  untuk mempelajari keberadaan manusia; oleh karena itulah kita menjadi lebih bisa bertoleransi dan memahami selagi kita saling berhadapan dengan yang lain tanpa menghiraukan perbedaan.

China, mirip dengan kebanyakan negara di kawasan Asia Pasifik, menikmati kekayaan warisan kebudayaan. Namun, negara ini telah dikucilkan dari seluruh dunia selama bertahun-tahun dan baru terbuka melalui reformasi dan kebijakan terbuka pada tahun  1978, tepatnya 40 tahun  yang lalu. Memang, perjalanan masih panjang sebelum masyarakat umum  di Cina dapat memahami dan menghargai lebih dalam nilai tari kontemporer. Di sisi lain, aku melihat  muncunya fenomena yang menunjukkan bahwa pemuda pemudi Cina sekarang sedang tertarik  pada bentuk  seni tari kontemporer dan menggunakannya sebagai media  ekspresi diri. Oleh karena itu, dengan berkembangnya koneksi dengan komunitas-komunitas internasional dan menguatnya

pertukaran tari kontemporer, aku yakin Cina bisa mempercepat posisinya menjadi kekuatan yang signifikan untuk mendukung sudut pandang individu, memperjuangkan perubahan yang inovatif, dan menumbuhkan toleransi dan pemahaman di antara bangsa-bangsa di dunia yang sedang bermasalah ini.

Terima kasih

 

Biografi Willy Tsao
Willy Tsao | Amanat Hari Tari Sedunia (World Dance Day) 2018 Asia Pasifik
Willy Tsao, koreografer dari Tiongkok. Foto : China Daily.

Willy tsao adalah tokoh berpengaruh dalam perkembangan tari modern cina sebagai koreografer, pendidik, kurator, manajer dan sutradara. Lahir dan bersekolah di Hong Kong, Tsao menerima pelatihan tari modernnya di Amerika dan mendapatkan gelar MBA dari University of Hong Kong. Dia diberikan gelar Honorary Fellow oleh Hong Kong Academy untuk Seni Pertunjukan di tahun 2000 dan menerima Honorary Doctorate di tahun  2015.

BACA JUGA:  JAGAD JAWA: A REPERTOIRE  OF ANTER ASMOROTEDJO

Sebagai perintis tari kontemporer di Cina dan Hong Kong, Tsao adalah orang  pertama dan satu satunya mendirikan perusahaan tari kotemporer profesional CCDC di Hong Kong pada tahun

1979 dan telah memegang posisi direktur artistik sejak tahun  1989. Di Cina, Tsao sebagai pengajar dan penasehat Program Tari Modern di Guangdong dance school dari tahun  1987 hiinga 1992 dan kemudian digelari sebagai Direktur Artistik pertama dari perusahaan tari modern profesional di Tiongkok, Guangdong Modern Dance Company, ketika didirikan oleh pemerintah provinsi Guangdong pada tahun  1992. Dia meninggalkan grup pada tahun  1998 dan diundang oleh Biro Kebudayaan Guangdong di 2004 untuk melanjutkan posisinya hingga  2016. Di Beijing, Tsao bekerja  di Beijing Modern Dance Company sebagai direktur artistik dari tahun

1999 hingga  2005. Pada tahun  2005, Tsao mendirikan perusahaan tari modern profesional modern independen Cina pertama, BeijingDance/LDTX. Selain itu, Tsao sering memberikan ceramah dan lokakarya untuk universitas dan kelompok tari di kota-kota besar di Cina, termasuk Beijing, Changsha, Daqing, Fuzhou, Guangzhou, Guiyang, Hefei, Hohhot, Kunming, Nanchang, Nanning, Shanghai, Taiyuan, Urumqi, Wuhan dan Xiamen.

Kontribusi Tsao untuk tari telah diakui secara luas. Dia juga telah menerima berbagai penghargaan dan kehormatan termasuk; Penghargaan Dancer of the Year dari Hong Kong Artists ‘Guild tahun  1988, Ten Outstanding Young Persons Award pada tahun  1990, Badge  of Honor dari HRH Queen Elizabeth  II pada tahun  1993, Louis Cartier Award of Excellence – Outstanding Choreographer pada tahun  1998. Tahun 1999, ia dianugerahi Bronze Bauhinia Star oleh Pemerintah Hong Kong SAR. Dia menerima Distinguished Achievement Award di Hong Kong Dance Awards 2014 untuk pencapaian dan kontribusinya yang luar biasa dan tak ternilai untuk tari Hong Kong.

BACA JUGA:  Rasa Dalam Karya Koreografi Pasca Pandemi : Catatan atas Paradance #28

Sejak tahun  1980, Tsao telah menciptakan lebih dari 60 karya termasuk Bird Songs, Kunlun, China Wind-China Fire, 365 Ways of Doung and Undoing Orientalism, Wandering in the Cosmos, One Table N Chairs, Sexing Three Millennia, Dao: Extraordinary, Conqueror, Warrior Lanling dan In Search of the Grand View Garden, koreografinya telah dipentaskan di Kanada, Prancis, Jerman, Israel, Jepang, Korea, Amerika termasuk juga Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Taipei.

 

Selamat merayakan Hari Tari Sedunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *