fbpx
Jumat, April 19, 2024
ARTIKEL & ESAISejarah Tari & Teater

Aktor di Atas Panggung Perang

oleh : YE Marstyanto Yose*

Kesenian itu juga punya fungsi untuk mengelabui alias nggobloki musuh dalam masa perang. Sejarah Perang Dunia ke-2 (PD 2) tidak bisa lepas dari kisah para seniman yang terlibat perkara tersebut.  Panitia perekrutan pasukan Sekutu mendatangi sekolah-sekolah seni dan agen-agen talent untuk mencari orang-orang jenis ini. Mereka dicari oleh karena kemampuan akting. Mereka terpilih karena tingkat kreatifitasnya. Mereka bakal dibentuk sebagai tim pasukan yang senjata efektifnya adalah kemampuan seni. Tugas pasukan khusus ini adalah mengelabuhi musuh, dalam hal ini adalah Hitler dan Nazi-nya.

tank 01 | Aktor di Atas Panggung Perang
4 “aktor” tentara divisi ke-23 beraksi mengangkat sebuah “tank” untuk menakuti musuh. (Rick Beyer/Hatcher Graduate Library)

Tim pasukan khusus ini dikenal sebagai Ghost Army atau Pasukan Hantu. Sebagian mereka juga punya pekerjaan sebagai aktor di sejumlah kelompok teater di Eropa. Sedangkan crew artistik mereka sering membuat kuda-kudaan dari kayu, pesawat terbang dari bahan karet, dan membikin berbagai macam kostum. Bagian ilustrasi bunyi juga merekam beragam bebunyian untuk keperluan ngapusi musuh. Berdasar catatan sejarah, pasukan ini juga sangat piawai membikin adegan-adegan tertentu untuk mengelabuhi musuh.

Tim Ghost Army ini  menjadi “sebuah grup teater militer” yang berhasil menyelesaikan “pentas” di lebih dari 20 pertempuran antara tahun 1944 dan 1945. Mereka sukses melakukan tipu muslihat dalam jangka waktu tersebut.  “Pentas-pentas tipu muslihat” tersebut banyak berlangsung di wilayah yang tidak jauh dari garis depan pertempuran. Ini istilahnya pentas kesenian tapi ameng-ameng nyawa atau toh nyawa (bertaruh nyawa).

tank 02 | Aktor di Atas Panggung Perang
Sebuah tank palsu yang bisa ditiup yang digunakan oleh Ghost Army (National Archives)

Setiap anggota pasukan Ghost Army mempraktikkan skill teatrikal dengan sungguh-sungguh, berkaitan dengan akting, desain, soundscapes dan menciptakan busana. Mereka juga disebar di kafe-kafe di Perancis yang berdekatan dengan garis depan. Mereka bertugas menyebar gossip atau berita palsu yang bisa didengar mata-mata musuh yang biasa nongkrong di sana. Sekadang, salah satu dari Army Ghost berperan sebagai seorang Jenderal Sekutu yang sengaja datang berkunjung ke sebuah kota di mana mata-mata musuh melihatnya.  Peran mereka bertujuan menciptakan kekacauan dan kebingungan pihak musuh. Oh, ada-ada saja.  (ye)

Y.E. Marstyanto

Y.E. Marstyanto

Penulis lepas dan seniman teater di Surakarta, Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *