fbpx
Jumat, April 19, 2024

Teater | Sampai Hari Ini | Seniman Pasca Terampil PSBK 2017

Teater | Sampai Hari Ini | Seniman Pasca Terampil PSBK 2017

When

10-11-2017    
7:00 pm - 9:30 pm

Where

Galeri Indonesia Kaya
West Mall Grand Indonesia, Jl. MH Thamrin no. 1, Jakarta, DKI Jakarta

Event Type

Loading Map....

23213006 1520931114610719 7887459076934344693 o | Teater | Sampai Hari Ini | Seniman Pasca Terampil PSBK 2017

 

“SAMPAI HARI INI”
Seniman Pasca-terampil PSBK Goes to Jakarta
di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta

Jumat, 10 November 2017
Pukul 19.00 WIB
Galeri Indonesia Kaya
West Mall Grand Indonesia, Level 8 – Jakarta
Gratis (Reservasi di : www.indonesiakaya.com/event)

Pada tahun 2017, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, menyelenggarakan Program Seniman Pasca-terampil (SPt), sebuah program beasiswa yang diperuntukan bagi para seniman muda Indonesia yang memiliki keinginan untuk mengembangkan potensi seni mereka di ruang belajar dan ruang berkarya PSBK. Program ini berlangsung selama 10 bulan, mulai dari bulan Februari hingga November 2017.

Acara ini merupakan wujud apresiasi kepada Bakti Budaya Djarum Foundation yang telah mendukung Program ini dan juga menjadi peluang bagi seniman Program Seniman Pasca-terampil PSBK untuk membagikan hasil kolaborasi seni lintas disiplin, pencapaian mereka dalam pengolahan kreativitas hasil belajar dan berkarya di PSBK, serta menjadi kesempatan bagi masyarakat Jakarta melalui Galeri Indonesia Kaya untuk secara langsung melihat dan memahami tujuan beserta kekuatan program-program PSBK dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Enam seniman dengan latar belakang disiplin seni yang berbeda, ditantang untuk bersama-sama mewujudkan pertunjukan kolaborasi lintas disiplin. Mengambil inspirasi dari bagian pertama Kitab Omong Kosong (Persembahan Kuda), karya Seno Gumira Ajidarma, SAMPAI HARI INI ingin menghadirkan spirit kritis untuk menguji kembali nilai dan berbagai pemahaman tentang kepercayaan, kebenaran, empati, dan cara manusia memaknainya. Memanfaatkan cerita perjalanan hidup Rama dan Shinta yang justru tidak menemukan kebahagiaan setelah mengalahkan Rahwana karena membangun hubungan di atas pondasi kepercayaan yang rapuh, setiap seniman akan mengolahnya sebagai medium refleksi atas praktik keseharian kita dalam memaknai kepercayaan dan cara melihat diri sendiri dan orang lain, serta cara meletakkannya dalam konteks kehidupan di masa sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *