fbpx
Selasa, Maret 19, 2024
BERITA

“Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance” Yogyakarta 2018

  • Pembukaan: 13 Juli 2018
  • Festival: 13 – 19 Juli 2018
  • Pameran: 13 Juli – 11 Agustus 2018

 

“Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance” adalah sebuah platform baru yang khusus diciptakan bagi seniman kontemporer Asia agar dapat menyajikan karya mereka sekaligus menjalin pertukaran bermakna di antara para seniman Asia. Bentuk platform ini unik karena mengambil rupa festival perjalanan yang dirancang untuk diselenggarakan di dua kota di Asia setiap tahunnya selama tiga tahun mendatang.

Edisi perdana akan diselenggarakan di Yogyakarta (Jogja) dari 13 sampai 27 Juli 2018 yang akan beranjak ke Kuala Lumpur (23 – 30 September 2018). Mitra-mitra lokal untuk kedua edisi ini adalah Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat untuk Yogyakarta serta Damansara Performing Arts Centre (DPAC) untuk Kuala Lumpur.

Nama “Jejak-Tabi” diambil dari dua kelompok bahasa di Asia yang secara simbolik menyiratkan maksud untuk berakar di dalam keragaman praktik artistik seni pertunjukan kontemporer di Asia. ‘Jejak’ adalah kata di Bahasa Melayu/Indonesia yang di dalam dua bahasa itu berbagi makna yang agak berbeda. Dalam Bahasa Melayu, ‘jejak’ berarti ‘melangkah’ atau ‘langkah’ sementara di Bahasa Indonesia lebih berarti footstep atau traces dalam padanan Bahasa Inggris. Karakter  ‘旅’ diucapkan ‘‘ dalam Mandarin namun dalam Bahasa Jepang diucapkan ‘tabi‘ – keduanya berarti bepergian atau perjalanan. Tiga bahasa Ini (Melayu, Indonesia dan Jepang) memang menyiratkan asal ketiga kurator yang menginisiasi platform ini: Akane Nakamura (Tokyo), Lim How Ngean (asal Kuala Lumpur kini  menetap di Melbourne) and Helly Minarti (Jakarta).

 Poster Jejak Tabi | “Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance” Yogyakarta 2018

TENTANG APAKAH JEJAK-旅 TABI EXCHANGE ITU?

Jejak-旅 Tabi Exchange mempertanyakan kecenderungan terakhir di Asia di mana kota-kota megapolitannya saling bersaing untuk menciptakan sebuah platform akbar yang berorientasi pasar dalam membingkai produksi/pentas seni pertunjukan kontemporer Asia. Alih-alih menekankan kerangka produksi bagi seniman agar bisa muncul di pasar-pasar seni internasional yang diagendakan oleh kecenderungan itu, Jejak-旅 Tabi Exchange memilih menciptakan ruang-ruang kritis yang mendorong produksi pengetahuan melalui cara saling bertukar gagasan yang menekankan proses artistik. Dengan mengambil tempat di kota-kota kecil di Asia, Jejak-旅 Tabi Exchange mencoba menjawab tantangan untuk berhadapan dengan beragam realitas di dalam kota-kota tersebut, dengan harapan pengalaman seperti itu dapat membawa pemahaman yang lebih dalam tentang rumitnya membuat pertunjukan eksperimental kontemporer di seantero Asia.

Jejak-旅 Tabi Exchange adalah ruang intim di mana para seniman, praktisi (produser, kurator dan manajer seni) serta penonton dapat saling bertukar gagasan dan melibatkan diri dengan karya yang disajikan sekaligus menukik ke dalam pengertian yang lebih dalam tentang proses, konteks serta sejarah kekaryaan. Memfokuskan diri pada dua kota tertentu di Asia setiap tahunnya, Jejak-旅 Tabi Exchange memberi perhatian pada seniman-seniman Asia kunci yang berada dalam tahapan berbeda dalam karier mereka dengan cara mempertimbangkan keseluruhan perjalanan karya mereka dengan konteks global yang ikut membentuknya. Karya para seniman yang dipersembahkan dalam Jejak-旅 Tabi Exchange akan dikontekstualisasikan melalui lingkungan sosio-kultural, historis serta estetis termasuk kesejarahan pertunjukan mereka juga, sehingga para penonton dan komunitas artistik lokal dapat memahami praktik-praktik estetika, sosio-budaya yang beragam/mirip di kawasan Asia.

BACA JUGA:  Memahami dan Mengisi Ruang Gerak dalam Paradance #16
MEMETAKAN BERAGAM PERJALANAN DAN KESEJARAHAN ARTISTIK

Untuk dua edisi pertama di tahun 2018 di Yogyakarta dan Kuala Lumpur, Jejak-旅 Tabi Exchange  mempersembahkan koreografer Padmini Chettur (Chennai, India) dan Pichet Klunchun (Bangkok, Thailand). Dikenal dan disegani di dunia internasional, Padmini dan Pichet bisa jadi lebih dikenal melalui karya-karya mereka yang dipesan oleh sirkuit festival di Eropa atau kota-kota makmur Asia. Pertanyaannya adalah bagaimana dengan perjalanan artistik mereka – titik berangkat, proses serta provokasi – yang mengilhami karya-karya tersebut? Dalam Jejak-旅 Tabi Exchange, karya mereka akan ditampilkan melalui rangkaian peristiwa yang saling melengkapi, mulai dari pertunjukan tunggal dari karya mereka yang dianggap penting, pameran yang menelusuri perjalanan artistik mereka hingga diskusi panel serta masterclass. Semua ini saling terhubung secara kritis sehingga para penonton di Yogyakarta dan Kuala Lumpur dapat mengakses alam artistik mereka.

MEMETAKAN SENIMAN-SENIMAN MUDA/PRAKTIK KESENIAN

Menghubungkan Yogyakarta dan Kuala Lumpur tahun ini adalah serangkaian presentasi – penelitian atau karya yang sedang dalam proses penggarapan – oleh seniman-seniman muda dari kedua kota ini. Selain itu, seniman dari belahan lain di kawasan Asia juga akan bergabung dalam forum diskusi panel ataupun mempresentasikan apa yang dikenal sebagai kuliah performatif (lecture as performance). Yang terakhir ini oleh dua seniman pertunjukan tengah-karir dari Kuala Lumpur dan Tokyo/Kawasaki: Mark Teh dan Yudai Kamisato.

Jejak-旅Tabi Exchange juga akan dihadiri oleh para produser Asia untuk berpartisipasi dalam sebuah pertemuan intim untuk mendiskusikan isu-isu, perhatian serta permasalahan tertentu oleh para seniman Asia di kawasan ini. Lokakarya produser ini akan menjajaki kemungkinan kemitraan di masa depan untuk edisi Jejak-旅Tabi Exchange berikutnya yang secara tentatif direncanakan dilangsungkan di kota-kota Chiang Mai/Chiang Rai (Thailand) dan Hanoi/Ho Chi Minh City atau kota-kota lainnya di 2019; Bacolod City (Filipina) dan Naha (Okinawa, Japan) di 2020.

BACA JUGA:  Mother or Earth, Tinjauan dari Kursi Penonton Mother Earth Produksi Mila Art Dance

Jejak-旅 Tabi Exchange sebagian besar didanai oleh Japan Foundation-Asia Center dan Tokyo Arts Council. Jejak-旅 Tabi Exchange Yogyakarat diselenggarakan bekerjasama dengan Cemeti Institute for Art and Society, serta turut didanai oleh Bekraf serta beberapa sponsor lokal. Sebagai respons kritis terhadap program Jejak-旅 Tabi Exchange, Cemeti Institute for Art and Society juga akan mengadakan pameran berbasis arsip tentang sejarah tari kontemporer di Yogyakarta bekerjasama dengan peneliti Muhammad AB.

Untuk detil tentang program Jejak-旅 Tabi Exchange, sila cek situs web nya: www.jejak-tabi.com

Rangkaian Acara Jejak-Tabi Exchange Yogyakarta 2018

PERTUNJUKAN UTAMA 
  • Pichet KlunchunI Am Demon

Sabtu, 14 Juli 2018   |   Pukul: 19:30 WIB.

Kedai Kebun Forum Jl. Tirtodipuran No.3, Mantrijeron, Yogyakarta 55143 

  • Padmini ChetturBeautiful Thing 2

Minggu, 15 Juli 2018   |   Pukul: 19:30 WIB

Langgeng Art Foundation Jl. Suryodiningratan No.37, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta 55141

TIKET

Tiket satuan:  Rp 60.000,- (Presale) | Rp. 75.000,- (on the spot)

Tiket Terusan:  Rp 100.000,- (presale) | Rp 130.000,- (on the spot)

Penjualan tiket: +62 813 2530 3520


PERFORMANCE LECTURE

Histories of The Personal, National and Communal: Home and Abroad

Rabu, 18 Juli 2018 | Pukul 19:00 – 21:30

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat Jl. Mayjen D.I. Panjaitan No. 41, Mantrijeron, Yogyakarta 55143

  • Mark Teh (performance-maker, Five Arts Centre, Kuala Lumpur)
  • Yudai Kamisato (performance-maker, Okazaki Art Theatre, Tokyo/Kawasaki)

SHOWCASE & Open Studio

Artist’s Studio Kumendaman MJ II/ 534 Rt 23 Rw.07, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta.

Open studio: 17 – 19 Juli 2018 | Jam buka:  10:00 – 18:00 WIB

Performance: 18 – 19  Juli 2018 | Pukul :  16:30 – 17:30 WIB

LA DANSE MACABRE (Process in Progress)

  • I Putu Bagus Bang Sada (koreografer, Bali – Yogyakarta)
  • Natasha Gabriella Tontey (perupa, Jakarta-Yogyakarta)

 

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat Jl. Mayjen D.I. Panjaitan No. 41, Mantrijeron, Yogyakarta 55143

Performance: Kamis, 19 Juli 2018 | Pukul: 19:00 – 22:30

1. TubuhDANG TubuhDUT (Research in Progress)

  • Ayu Permata Sari (koreografer, Lampung-Yogyakarta)

2. Samar-samar Karya kolaboratif (Work in Progress)

  • Fasyali Fadzly (theatre maker, Kuala Lumpur)
  • Iefiz Alaudin (theatre maker, Kuala Lumpur)
BACA JUGA:  Mengalami Ruang dan Bunyi: Laporan dari Menonton YesNoKlub #35

3. Image of the Giant

  • Yennu Ariendra (komposer, Teater Garasi/Garasi Performance Institute, Yogyakarta)

Master Class

Concert Hall, Pasca Sarjana ISI Yogyakarta Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta 55141

  • Pichet Klunchun – Senin, 16 Juli 2018  |   Pukul: 10:00-17:00 WIB
  • Padmini Chettur – Selasa, 17 Juli 2018  |   Pukul: 10:00 – 16:00 WIB

Diskusi Panel (Dalam bahasa Inggris dengan terjemahan)

Between Theory and Practice: Getting to Contemporary

Langgeng Art Foundation Jl. Suryodiningratan No.37, Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta 55141

Senin, 16 Juli 2018   |  Pukul: 19:30 – 21:30 WIB

  • Padmini Chettur (koreografer, Chennai)
  • Pichet Klunchun (koreografer, Bangkok)
  • Yudi Ahmad Tajudin (performance-maker,Teater Garasi/Garasi Performance Institute, Yogyakarta
  • Donna Miranda (koreografer, Manila)

moderator: Lim How Ngean

Selasa, 17 Juli 2018   |   Pukul: 19:30 – 21:30 WIB

  • Thanapol Virulhakul (koreografer, Democrazy Theatre Studio, Bangkok)
  • Sekar Putri Handayani (produser, Pengelola Rumah Banjarsari, Surakarta)
  • Satoko Ichihara (penulis naskah dan sutradara teater, Tokyo)

moderator: Joned Suryatmoko


Pameran Arsip

Choreographic Traces: Body, History and Lines of Investigation

  • Pichet KlunchunTranslating Theppanom : (Re)Creating the Contemporary from the Classical

13 -27 Juli 2018   |   Jam Buka: 10.00 – 17.00 WIB

Ace House Jl. Mangkuyudan No.41, Mantrijeron, Yogyakarta 55143

Tur pameran bersama seniman: Minggu,15 Juli 2018, pukul 16:00 WIB

  • Padmini ChetturThe Rigorous Practice of Freedom

Ruang Mes 56 Jl. Mangkuyudan No.53, Mantrijeron, Yogyakarta 55143

13 -27 Juli 2018   |   Jam Buka: 10.00 – 17.00 WIB

Tur pameran bersama seniman: Senin, 16 Juli 2018, pukul 16:00 WIB

  • Teropong Arsip Tari: Mabuk Amerika dan Identitas Nasional

13 Juli – 11 Agustus 2018

Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat Jl. Mayjen D.I. Panjaitan No. 41, Mantrijeron, Yogyakarta 55143

One thought on ““Jejak-旅 Tabi Exchange: Wandering Asian Contemporary Performance” Yogyakarta 2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *